Bungee Workout: Sensasi Terbang Sambil Olahraga yang Bikin Tubuh Sehat dan Pikiran Bahagia

Pernahkah kamu membayangkan Bungee Workout yang membuatmu merasa seperti sedang terbang, melompat, berputar, tapi tanpa takut jatuh atau cedera?
Itulah yang aku rasakan pertama kali saat mencoba Bungee Workout, salah satu tren olahraga paling seru yang pernah aku alami. Sebagai seseorang yang biasanya lebih suka jalan santai di taman daripada ke gym, aku benar-benar tidak menyangka kalau olahraga satu ini bisa bikin ketagihan.
Awal Mula Aku Mengenal Bungee Workout
Semuanya bermula ketika seorang teman lama mengunggah video dirinya di media sosial. Dalam video itu, dia tampak seperti sedang menari di udara — tubuhnya melayang, berputar, dan melompat dengan tali elastis yang terpasang di pinggang.
“Ini olahraga baru, namanya Bungee Workout!” tulisnya di caption.
Awalnya aku kira itu hanya trik editing video. Tapi setelah mencari tahu, ternyata Bungee Workout benar-benar nyata, dan bahkan sudah populer di berbagai negara seperti Thailand, Amerika Serikat, dan Jepang. Di Indonesia pun, mulai bermunculan beberapa studio yang menawarkan kelasnya, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Rasa penasaran pun mendorongku untuk ikut mencoba Healthcom.
Apa Itu Bungee Workout?
Sebelum aku cerita lebih jauh tentang pengalaman pertamaku, aku jelaskan dulu sedikit tentang apa itu Bungee Workout.
Secara sederhana, Bungee Workout adalah olahraga kebugaran yang menggunakan tali bungee elastis yang diikatkan ke tubuh bagian pinggang dan dikaitkan ke langit-langit ruangan menggunakan sistem rigging.
Tali bungee ini memungkinkan kita melompat, menari, dan melakukan gerakan-gerakan akrobatik ringan dengan sensasi melayang di udara. Tapi tenang saja, karena tali tersebut menahan berat badan kita sebagian besar waktu, sehingga risiko cedera jauh lebih kecil dibanding olahraga high impact seperti lompat tali atau aerobik biasa.
Gerakan dalam Bungee Workout biasanya menggabungkan unsur:
Kardio (cardio training) untuk membakar kalori,
Kekuatan otot (strength training) untuk melatih inti tubuh,
dan tarian (dance or choreography) untuk membuat sesi latihan terasa menyenangkan.
Pengalaman Pertama: Campuran Antara Gugup dan Antusias
Hari pertamaku di kelas Bungee Workout benar-benar tak terlupakan.
Saat masuk ke ruangan studio, aku langsung melihat deretan tali bungee menggantung dari langit-langit, lengkap dengan sabuk pengaman berwarna cerah. Musik upbeat terdengar dari speaker, dan instruktur menyambut kami dengan senyum lebar.
“Tenang, semua akan aman. Kalau kalian bisa berdiri dan melompat, kalian bisa melakukan Bungee Workout,” katanya sambil tertawa.
Awalnya, kami diajarkan cara memakai harness dan mengatur tali sesuai tinggi badan. Setelah itu, instruktur memperlihatkan gerakan dasar — seperti squat, lunge, dan small jump — tapi semuanya dilakukan sambil ditopang tali elastis.
Jujur, lima menit pertama terasa agak canggung. Bayangkan saja, aku mencoba squat tapi tiba-tiba tubuhku memantul ke depan seperti yoyo!
Namun setelah beberapa kali percobaan, aku mulai bisa mengendalikan tubuhku. Sensasinya luar biasa — ringan, bebas, dan menyenangkan.
Setelah 10 menit, kami diajak melakukan kombinasi gerakan: lompatan, push-up udara, bahkan sedikit koreografi dengan musik upbeat.
Keringat mulai menetes, tapi aku tidak merasa kelelahan seperti biasanya. Justru yang aku rasakan adalah kesenangan luar biasa, seolah tubuhku bisa menari di udara tanpa batas.
Manfaat Bungee Workout untuk Tubuh dan Pikiran
Setelah beberapa kali mengikuti kelas ini, aku mulai merasakan banyak manfaat nyata, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa yang paling aku rasakan:
1. Membakar Kalori Secara Efektif
Satu sesi Bungee Workout berdurasi sekitar 45–60 menit, dan menurut beberapa studi, olahraga ini bisa membakar hingga 400–600 kalori per sesi. Karena seluruh tubuh ikut bergerak — terutama bagian kaki, perut, dan lengan — Bungee Workout efektif membantu menurunkan berat badan.
2. Melatih Kekuatan Inti (Core Strength)
Gerakan melompat dan menahan keseimbangan di udara membuat otot perut dan punggung bawah bekerja ekstra keras. Setelah tiga minggu rutin latihan, aku mulai merasa postur tubuhku lebih tegap dan otot perut sedikit lebih kuat.
3. Ramah untuk Sendi
Berbeda dengan olahraga lari atau jumping jacks yang memberi tekanan besar pada lutut dan pergelangan kaki, Bungee Workout menggunakan tali elastis untuk menyerap benturan. Jadi, meskipun banyak melompat, sendi tetap aman dan tidak terasa sakit.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Bagi banyak orang, termasuk aku, melayang di udara awalnya terasa menakutkan. Tapi begitu berhasil melakukan satu lompatan sempurna, muncul perasaan percaya diri luar biasa. Setiap kali aku menyelesaikan kelas, aku selalu merasa lebih kuat dan lebih berani menghadapi hal baru.
5. Melepaskan Stres dan Meningkatkan Mood
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada melompat sambil tertawa bersama teman-teman sekelas. Endorfin yang dilepaskan tubuh membuat perasaan jadi ringan dan bahagia.
Setelah seharian bekerja di depan komputer, Bungee Workout jadi semacam “terapi terbang” bagiku.
Asal-usul dan Popularitas Bungee Workout di Dunia
Bungee Workout pertama kali dikembangkan oleh Rope Trainer Team dari Bangkok, Thailand, sekitar tahun 2016. Mereka ingin menciptakan metode latihan yang menyenangkan dan bisa dinikmati siapa pun, bahkan mereka yang biasanya takut berolahraga.
Dari Thailand, tren ini cepat menyebar ke Eropa dan Amerika. Banyak influencer kebugaran yang mempopulerkannya di Instagram dan TikTok. Video orang-orang melompat di udara sambil tersenyum ternyata punya daya tarik visual yang luar biasa.
Kini, studio Bungee Workout dapat ditemukan di berbagai kota dunia seperti:
Bangkok (Thailand)
Tokyo (Jepang)
Seoul (Korea Selatan)
Paris (Prancis)
New York (AS)
dan mulai banyak di Jakarta dan Bali (Indonesia)
Peralatan yang Digunakan dalam Bungee Workout
Satu hal yang menarik adalah, peralatan Bungee Workout dirancang dengan keamanan tinggi. Inilah beberapa yang biasanya digunakan:
Harness (sabuk pengaman tubuh) – Dikenakan di pinggang dan paha untuk menahan tubuh.
Tali bungee elastis – Terbuat dari karet lateks khusus yang bisa menahan berat badan hingga puluhan kilogram.
Carabiner dan sistem rigging – Menghubungkan tali ke langit-langit ruangan secara kokoh.
Matras pelindung lantai – Untuk memastikan keamanan jika peserta kehilangan keseimbangan.
Sepatu olahraga ringan – Disarankan yang fleksibel agar mudah bergerak.
Semua alat ini diuji secara rutin, dan instruktur wajib memastikan kekencangan tali serta posisi peserta sebelum sesi dimulai. Jadi kamu bisa fokus menikmati sensasi terbang tanpa khawatir.
Pengalaman Pribadi Setelah Sebulan Rutin Latihan
Setelah rutin ikut kelas Bungee Workout dua kali seminggu selama sebulan, perubahan yang aku rasakan cukup signifikan.
Berat badan turun 2 kilogram tanpa harus diet ketat.
Tidur jadi lebih nyenyak karena tubuh terasa lelah tapi segar.
Fleksibilitas meningkat, terutama di bagian pinggul dan punggung bawah.
Dan yang paling penting, aku jadi lebih semangat menjalani hari.
Awalnya aku kira olahraga ini hanya cocok untuk orang muda atau yang suka tantangan ekstrem. Tapi di kelas, aku bertemu peserta berbagai usia — dari mahasiswa, ibu rumah tangga, sampai karyawan kantoran.
Bahkan ada seorang ibu berusia 50-an yang jadi salah satu peserta paling enerjik di kelas kami!
Bungee Workout vs Zumba, Yoga, dan Cardio Biasa
Kalau dibandingkan dengan olahraga lain, Bungee Workout punya keunggulan tersendiri:
Jenis Olahraga | Karakteristik | Tingkat Kesenangan | Dampak ke Sendi |
---|---|---|---|
Bungee Workout | Melompat di udara dengan tali elastis | Sangat tinggi | Ringan |
Zumba | Menari mengikuti irama musik cepat | Tinggi | Sedang |
Yoga | Fokus pada pernapasan dan fleksibilitas | Tenang | Ringan |
Cardio Biasa (Lari/Sepeda) | Latihan daya tahan jantung | Sedang | Cukup berat |
Dari tabel itu terlihat bahwa Bungee Workout berada di titik tengah antara olahraga menyenangkan dan efektif membakar kalori. Tidak heran kalau banyak orang yang merasa kecanduan setelah mencoba.
Apakah Bungee Workout Aman untuk Semua Orang?
Secara umum, Bungee Workout aman untuk hampir semua orang, asalkan dilakukan dengan panduan instruktur berpengalaman.
Namun ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan:
Ibu hamil, sebaiknya tidak mengikuti kelas ini.
Orang dengan masalah punggung serius atau cedera lutut sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Anak-anak di bawah 13 tahun sebaiknya hanya ikut kelas khusus anak-anak.
Instruktur biasanya akan memeriksa berat badan peserta juga, karena setiap tali bungee punya batas daya tahan tertentu (umumnya maksimal 90–100 kg).
Tips untuk Pemula yang Ingin Mencoba Bungee Workout
Kalau kamu tertarik mencoba olahraga ini, berikut beberapa tips dari pengalamanku:
Gunakan pakaian nyaman dan pas di tubuh.
Hindari celana terlalu longgar karena bisa tersangkut pada harness.Datang lebih awal.
Supaya punya waktu menyesuaikan tali dan melakukan pemanasan.Ikuti instruksi dengan sabar.
Di awal mungkin agak sulit mengontrol pantulan, tapi lama-lama akan terasa alami.Jangan takut terlihat lucu.
Hampir semua orang pasti sempat “melayang tak terkontrol” di percobaan pertama — itu bagian dari keseruannya!Nikmati musik dan suasananya.
Bungee Workout bukan cuma tentang kebugaran, tapi juga tentang kebahagiaan.
Baca fakta seputar : Sports
Baca artikel menarik tentang : Wesley Sneijder: Maestro Lapangan Hijau Belanda