Perkembangan Negara Indonesia: Saya Tumbuh Bersama Negara Ini

Perkembangan Negara Indonesia Saya masih ingat masa kecil saya, di sebuah kampung kecil di Jawa. Waktu itu jalan ke sekolah masih tanah liat. Kalau hujan, sepatu harus ditenteng, bukan dipakai. Transportasi? Angkot satu jam sekali. Sinyal HP? Lupakan.
Tapi sekarang, kampung itu punya jalan aspal yang mulus, koneksi internet masuk, dan bahkan anak-anak sudah bisa belajar coding lewat program desa digital. Saya jadi saksi langsung bahwa perkembangan negara Indonesia itu nyata. Bukan cuma di kota besar, tapi pelan-pelan meresap ke pelosok.
Dan itu bikin saya mulai mikir: Apa aja sih yang berubah? Gimana negara ini tumbuh? Dan apa yang masih jadi PR?
Perkembangan Negara Indonesia Ekonomi: Nggak Sempurna, Tapi Terus Maju
Kalau bicara soal perkembangan ekonomi, saya pernah jadi bagian dari usaha kecil yang sempat ngerasain langsung naik-turunnya pasar. Saya juga ingat saat harga BBM naik, semua harga ikut naik. Tapi saya juga lihat saat ekonomi membaik, UMKM bisa bangkit.
Perkembangan Negara Indonesia termasuk salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Dan walaupun pandemi sempat bikin ekonomi rem mendadak, tahun-tahun setelahnya justru jadi ajang pembuktian. UMKM go digital. E-commerce tumbuh. Ekonomi kreatif meledak.
Dari sisi rakyat biasa, saya merasakannya lewat makin banyaknya pilihan kerja lepas, jasa online, dan peluang usaha. Dulu kalau mau jualan harus punya toko. Sekarang? Modal akun Instagram aja bisa.
Infrastruktur yang Dulu Jadi Mimpi, Sekarang Jadi Kenyataan
Saya dulu termasuk orang yang skeptis soal pembangunan infrastruktur. Tapi makin ke sini, saya makin nggak bisa menyangkal: perubahan itu kelihatan banget.
Contohnya jalan tol Trans Jawa. Waktu saya mudik ke kampung pakai mobil, perjalanan yang dulu bisa sampai 12 jam, sekarang bisa selesai dalam 6 jam. Bukan cuma nyaman, tapi juga efisien buat logistik.
Belum lagi soal bandara, pelabuhan, dan rel kereta api. Saya pernah naik kereta ke Jawa Tengah, dan nggak nyangka stasiunnya udah modern banget—rapi, bersih, dan pelayanan digital. Sesuatu yang dulu nggak pernah saya bayangkan.
Tapi ya, tentu saja belum merata. Beberapa teman saya di wilayah timur masih bilang kalau jalan rusak dan akses masih susah. Tapi tren perubahannya, itu nggak bisa dipungkiri.
Pendidikan yang Makin Terjangkau, Tapi Masih Jadi PR Besar
Sebagai orang tua, saya ikut ngelihat gimana pendidikan anak saya berubah. Dari yang awalnya serba buku, sekarang udah akrab dengan aplikasi belajar dan video pembelajaran. Saya bersyukur pemerintah mulai kasih akses internet ke sekolah-sekolah.
Tapi jujur, masih banyak ketimpangan. Saya punya keponakan di daerah yang sekolahnya masih kesulitan dapat guru. Belum lagi soal kualitas pengajaran. Bukan salah gurunya, tapi sistem pendukungnya kadang masih minim.
Menurut saya, Perkembangan Negara Indonesia sedang bergerak ke arah yang benar, tapi butuh penguatan—terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Digitalisasi: Saya Nggak Nyangka Bisa Bayar Pajak Lewat HP
Salah satu hal paling mengejutkan buat saya secara pribadi adalah digitalisasi layanan publik. Dulu, saya harus antre panjang buat urus perpanjangan SIM. Sekarang? Banyak hal bisa saya lakukan lewat HP.
Saya juga mulai pakai aplikasi untuk bayar pajak kendaraan, beli token listrik, sampai daftar BPJS. Semua serba online. Dan ini bikin hidup lebih mudah.
Tentu saja, kadang sistemnya masih error, atau pelayanan lambat. Tapi kalau dibandingkan dengan lima tahun lalu? Jauh lebih maju. Digitalisasi ini jadi bukti bahwa negara ini memang ingin mengejar ketertinggalan birokrasi.
Politik dan Demokrasi: Kadang Bikin Pusing, Tapi Masih Bisa Diharapkan
Saya bukan orang yang aktif di politik, tapi sebagai warga biasa saya sadar, perkembangan negara juga ditentukan oleh kualitas pemerintahannya.
Saya ikut nyoblos di pemilu, saya nonton debat calon pemimpin, dan saya baca-baca soal kebijakan. Dulu saya cuek, tapi makin ke sini saya sadar: keputusan politik itu langsung berdampak ke hidup saya.
Perkembangan Negara Indonesia memang belum sempurna. Masih banyak drama politik, korupsi, dan tarik-menarik kepentingan. Tapi satu hal yang saya apresiasi adalah: ruang suara rakyat masih terbuka.
Kita masih bisa kritik, diskusi, bahkan demonstrasi dengan damai. Dan itu nggak semua negara bisa nikmati. jurnal.fisip.untad.ac.id
Lingkungan dan Krisis Iklim: Bagian yang Nggak Boleh Ditinggalkan
Di tengah semua kemajuan itu, saya juga makin sadar bahwa pembangunan harus ramah lingkungan. Saya tinggal di kota yang dulu adem, sekarang makin panas. Pohon ditebang, gedung naik. Sungai makin kotor.
Tapi saya juga lihat banyak komunitas yang mulai peduli. Pemerintah daerah mulai bikin taman kota, program daur ulang, dan edukasi soal sampah. Bahkan saya pernah ikut pelatihan bank sampah digital.
Menurut saya, Perkembangan Negara Indonesia harus disertai kesadaran lingkungan. Jangan sampai kita tumbuh pesat, tapi kehilangan alam kita.
Kesehatan: Pandemi Jadi Guru Paling Keras
Pandemi COVID-19 menurut saya jadi titik balik buat sistem kesehatan kita. Sekarang saya lebih aware soal pentingnya BPJS, soal vaksin, soal fasilitas kesehatan.
Saya dulu termasuk orang yang jarang ke puskesmas. Tapi sekarang saya lebih sering ke sana untuk cek kesehatan rutin. Pelayanannya juga makin baik, antrian digital, lebih ramah, dan murah.
Walau masih banyak tantangan, saya bisa bilang: sistem kesehatan Perkembangan Negara Indonesia sudah jauh lebih baik dibanding satu dekade lalu. Tapi ya, tetap harus ditingkatkan, terutama di wilayah terpencil.
Masyarakat Sipil dan Gotong Royong Masih Jadi Tulang Punggung
Hal yang bikin saya paling bangga jadi warga Indonesia adalah: semangat gotong royong kita nggak pernah pudar. Saat pandemi, saya lihat tetangga-tetangga bantu satu sama lain. Ada yang masak buat tenaga medis, ada yang buka donasi online buat korban bencana.
Saya sendiri pernah ikut komunitas kecil yang ngajarin anak-anak belajar selama sekolah online. Dan itu salah satu pengalaman paling berkesan buat saya.
Meskipun negara ini masih banyak kekurangan, rasa kemanusiaan dan solidaritas rakyatnya itu luar biasa. Dan saya percaya, ini salah satu kekuatan utama kita.
Jadi, Apakah Perkembangan Negara Indonesia Sudah Maju?
Kalau kamu tanya ke saya sekarang: “Perkembangan Negara Indonesia sudah berkembang belum?” Saya akan jawab: sudah. Tapi belum merata.
Kita udah lihat banyak hal maju: infrastruktur, ekonomi digital, pendidikan, kesehatan. Tapi masih ada kesenjangan. Masih ada PR besar: kemiskinan, pengangguran, kerusakan alam, birokrasi yang lambat.
Tapi saya juga percaya, perkembangan itu bukan cuma tugas pemerintah. Kita, sebagai warga, punya peran. Lewat tindakan kecil: dari bayar pajak, ikut pemilu, jaga kebersihan, sampai bantu sesama.
Saya Optimis, Tapi Tetap Realistis Terhadap Perkembangan Negara Indonesia
Perkembangan negara Indonesia bukanlah cerita dongeng. Ini adalah proses panjang yang saya lihat dan rasakan sendiri. Ada yang bikin bangga, ada yang bikin kecewa. Tapi yang jelas, saya bersyukur jadi bagian dari perjalanan ini.
Saya akan terus ikut berkontribusi semampu saya. Nulis, bantu komunitas, dan ngajarin anak-anak saya buat cinta negara ini dengan cara yang bijak. Karena Perkembangan Negara Indonesia bukan soal siapa yang memimpin, tapi soal kita semua yang ikut berjalan bersama.
Baca Juga Artikel dari: Cigarette Industry Lawsuits: A Look at Major Legal Battles
Baca Juga Dengan Artikel Terkait Tentang: Industry