Pelita Air: Maskapai Baru yang Bikin Kaget Karena Pelayanannya

Jujur aja, waktu pertama kali denger nama Pelita Air, gue mikir: “Ini maskapai baru lagi? Aman nggak nih?” Soalnya ya, kita semua tahu, industri penerbangan di Indonesia itu keras banget persaingannya. Tapi setelah browsing sana-sini dan akhirnya nyobain sendiri, ternyata banyak hal yang bikin gue cukup terkesan.
Pelita Air ini sebenarnya nggak bisa dibilang pemain baru, karena dulunya mereka udah ada sejak 1970-an buat kebutuhan internal Pertamina. Baru deh, sejak 2022 mereka buka layanan komersial. Jadi ya, bukan maskapai yang dadakan lah istilahnya.
Awalnya sih gue coba iseng beli tiket rute Jakarta – Bali pas promo. Harga tiketnya lumayan miring dibanding maskapai lain. Gue pikir, “Kalau jelek ya udah, anggap aja pengalaman.” Tapi ternyata… pengalaman terbangnya bikin gue pengen cerita panjang lebar di sini.
Keunggulan Pelita Air yang Bikin Gue Balik Lagi
Nah, bagian ini menurut gue penting banget, apalagi buat lo yang pengen cari alternatif maskapai selain Garuda, Citilink, atau Batik Air. Ada beberapa keunggulan Pelita Air yang gue rasain langsung:
✈️ 1. Pelayanan Kabin yang Ramah dan Sigap
Gue bener-bener terkesan sama sikap pramugarinya. Ramah, helpful, dan gak kaku. Salah satu momen kecil yang bikin gue ingat: waktu ada penumpang di sebelah yang minta air hangat buat minum obat, mereka sigap banget bantu. Nggak pake lama, nggak jutek, malah senyum terus. Kesan pertama yang penting, dan mereka nail it.
✈️ 2. Kebersihan Kabin Top-Tier
Kabin bersih banget. Bukan cuma di bagian tempat duduk, tapi toiletnya juga surprisingly bersih dan wangi. Nggak ada tuh tisu berantakan atau air nggenang di lantai. Detail kecil, tapi bikin perjalanan jadi nyaman.
✈️ 3. On-Time Performance (Well… mostly!)
Untuk beberapa penerbangan yang gue coba (total 3 kali), 2 di antaranya on-time, dan 1 kali sempat delay 30 menit. Tapi yang bikin beda, mereka ngasih pengumuman yang jelas dan nggak nyuekin penumpang. Buat gue, transparansi itu penting banget.
Fasilitas Pelita Air: Minimal Tapi Cukup Nyaman
Oke, kita nggak bisa expect full-service kayak di Garuda Indonesia. Tapi buat ukuran maskapai low-cost hybrid, Pelita Air punya fasilitas yang lumayan solid.
🧳 Free Cabin Baggage
Setiap penumpang dapet jatah 7 kg kabin, standar lah ya. Tapi bagasi check-in masih harus beli, tergantung kelas tiket. Gue saranin sih beli sekalian pas pesan tiket online, biar lebih murah.
📺 Nggak Ada In-Flight Entertainment, Tapi…
Emang nggak ada layar hiburan pribadi, tapi kabin mereka kasih semacam leaflet yang bisa discan QR code buat akses hiburan via HP sendiri. Not bad, meskipun yaa… agak PR kalau lo lupa bawa headset.
🍴 Snack dan Air Minum
Di beberapa rute mereka ngasih snack ringan dan air mineral gratis. Jangan bayangin meal lengkap ya, tapi lumayanlah buat ganjel perut. Gue dapet roti isi dan botol air 330ml, cukup buat penerbangan 1-1.5 jam.
Rute Penerbangan Pelita Air: Masih Terbatas Tapi Strategis
Salah satu kekurangan (sementara) Pelita Air adalah jumlah rutenya yang masih terbatas. Tapi, mereka main di rute strategis dengan permintaan tinggi, terutama buat para pelancong dan pebisnis.
Berikut beberapa rute Pelita Air per April 2025 (update bisa berubah ya):
Jakarta (CGK) – Bali (DPS)
Jakarta – Yogyakarta (YIA)
Jakarta – Surabaya (SUB)
Jakarta – Padang (PDG)
Jakarta – Pekanbaru (PKU)
Jakarta – Palembang (PLM)
Yang gue seneng, jam terbang mereka cukup fleksibel. Jadi bisa milih sesuai kebutuhan, pagi, siang, atau sore.
Apakah Pelita Air Sering Delay? Pengalaman Jujur Gue
Nah, ini pertanyaan yang paling sering diajukan orang: “Apakah Business Pelita Air sering delay?”
Jawaban jujurnya: kadang iya, tapi nggak parah-parah amat.
Gue pernah sekali kena delay pas penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta. Alasannya karena cuaca buruk di CGK (dan itu juga berdampak ke maskapai lain). Delay-nya sekitar 30-40 menitan. Tapi mereka update terus, dan ada kompensasi ringan kayak snack box kecil.
Temen gue malah pernah dapet voucher makanan karena delay 1 jam di Bali. Jadi mereka ada sistemnya buat tangani keterlambatan, gak cuek. Beda ya sama maskapai lain yang kadang suka pura-pura gak tau padahal kita udah duduk di ruang tunggu kayak nunggu gebetan yang gak datang-datang
Tips Buat Lo yang Mau Coba Naik Pelita Air
Biar pengalaman lo makin mulus, nih gue kasih beberapa tips berdasarkan trial-error pribadi:
Pesan tiket via aplikasi resminya atau platform terpercaya biar bisa pilih kursi & tambah bagasi dengan harga wajar.
Datang lebih awal di bandara, soalnya mereka agak ketat soal waktu check-in.
Bawa hiburan sendiri (headset, e-book, playlist Spotify), karena nggak ada IFE.
Cek status penerbangan via FlightRadar24 atau aplikasi lain, biar bisa antisipasi delay.
Worth It Nggak Naik Pelita Air?
Buat gue pribadi, Pelita Air worth it — apalagi buat penerbangan domestik pendek yang penting efisien dan nyaman. Emang bukan maskapai mewah, tapi pelayanannya oke, harganya bersaing, dan pengalaman gue mostly positif.
Kalau lo cari penerbangan dengan harga terjangkau, layanan yang manusiawi, dan jadwal strategis, Pelita Air bisa jadi pilihan yang bagus.
Suara Para Traveler: Review dan Testimoni Pengguna Pelita Air
Gue nggak cuma mau cerita dari sudut pandang pribadi. Setelah beberapa kali naik Pelita Air, gue iseng juga ngobrol sama penumpang lain dan baca-baca ulasan mereka di forum traveling, Instagram, dan TikTok. Dan, ternyata mayoritas review-nya positif, meskipun tetap ada beberapa catatan kecil yang muncul.
👤 “Lebih Baik dari Ekspektasi Awal” – (Dina, 28, Blogger Travel)
Dina cerita di blog-nya, dia naik Pelita Air buat perjalanan Jakarta – Surabaya. Awalnya dia kira bakal sama aja kayak maskapai LCC (low-cost carrier) lain yang kadang pelayanannya meh, tapi ternyata dia terkejut sama keramahan kru kabin dan kebersihan kabin.
“Aku bawa bayi, dan biasanya suka was-was soal kebersihan toilet. Tapi surprisingly, toilet Pelita Air bersih terus dari boarding sampai landing. Plus, kru-nya bantu banget pas aku struggling gendong anak sambil masuk kabin,” tulisnya.
👤 “Gue pikir ini maskapai murah yang murahan, ternyata…” – (Rifki, 34, Fotografer Freelance)
Rifki sempat cerita di Twitter, dia naik Pelita Air ke Bali karena lagi ada promo. Yang bikin dia impressed: seat pitch-nya lebih lega dari maskapai budget lain, dan kursinya empuk walau nggak bisa disenderin jauh.
“Buat penerbangan 1,5 jam, ini udah lebih dari cukup. Gue malah jadi pengen naik lagi kalau ke Jogja. Delay? Waktu itu sih on-time.”
👤 “Satu kali delay, tapi penanganannya profesional” – (Nina, 41, Konsultan HR)
Nina sempat ngalamin delay 45 menit pas mau balik dari Padang ke Jakarta. Tapi yang bikin dia tetap kasih bintang 4/5 di Google Review adalah cara staf ground handling-nya menjelaskan alasan delay dan ngasih opsi rebook.
“Jadi penumpang tuh bukan cuma soal naik pesawat. Tapi juga gimana maskapainya treat kita waktu ada masalah. Di situ gue ngerasa dihargai.”
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Binter Canarias: Pelopor Penerbangan Regional dengan Cita Rasa Internasional disini